Selasa, 15 Maret 2016

Sumbing via garung


Gunung Sumbing, termasuk salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah yang terletak di antara wilayah Temanggung dan Wonosobo. Gunung ini merupakan salah satu dari gunung yang diminati banyak pendaki. Bersebelahan dengan gunung sindoro, Gunung ini memiliki ketinggian 3.371 mdpl, Puncak Gunung Sumbing terdiri atas dua puncak, Puncak Buntu, dengan ketinggian 3.362 mdpl dan puncak Kawah, dengan ketinggian 3.372 mdpl.

Rute Pendakian Gunung Sumbing

* Rute Cepit Parakan (Pungungan Timur)
* Rute Bogowongso (Pungungan Barat)
* Rute Desa Garung (Pungungan Utara)

Saya sendiri memilih jalur pendakian dari desa Garung. karena berdasarkan review dari beberapa pendaki dari ketiga jalur pendakian, jalur melalui Desa Garung adalah jalur tercepat dibanding dengan dua jalur lainnya.

Dari Dusun Garung pendaki dapat memulai pendakian dengan alternatif dua jalur pendakian yaitu jalur lama dan jalur baru. Tidak ada perbedaan yang khusus mengenai kedua jalur ini hanya arah dan sudut pendakiannya saja yang sedikit berbeda.

Berikut ini adalah pos-pos pendakian gunung sumbing.

Jalur Lama
* Base camp (Posko pengawasan) (Km I) 1455 M
* Ladang pertanian (tembakau) (Km II)
* Malim (Km III)
* Genus (Km IV) 2240 M
* Seduplak Roto (Km V)
* Pestan 2437 M
* Pasar Watu (Watu Kotak) 2763 M
* Tanah Putih (KM VI)
* Puncak Buntu 3371 M
* Puncak Kawah (KM VII)

Jalur Baru
* Base Camp (Km I)
* Ladang pertanian (Km II)
* Kedung (Bosweisen) (Km III)
* Gatakan (Km IV) 2240 M (Pos 2)
* Krendegan
Setelah krendegan ini maka jalur kembali menjadi satu (bergabung dengan jalur lama) di daerah pestan.
Saya sendiri melalui jalur lama berdasarkan rekomendasi dan tantangan dari seorang teman yang sudah berkali-kali mendaki gunung sumbing. Waktu perjalanan yang dibutuhkan pendaki untuk dapat mencapai puncak adalah antara 8 sampai 15 jam perjalanan tergantung cuaca dan fisik pendaki.
Tembakau
Kumbang di sekitaran kebun tembakau
Pestan pada sore hari
Gunung sindoro terlihat dari pestan
Samudra awan yang terlihat dari pestan
Foto dulu lah
Samudra Awan dari Watu Kotak
Setelah melewati watu kotak
Berfoto dengan background Gunung Sindoro di watu kotak
Gunung Sindoro yang cantik 














Read more »

Senin, 15 Juni 2015

Cara subnetting kelas C


Berawal cerita dari interview saat melamar pekerjaan (padahal maunya melamar wanita,,, yaelah mau melamar siapa coba bang? emang udah punya calon? hahaha)
saat itu gw ditanyain masalah subnetting 
nah berhubung udah lama banget ngak ngotak-atik beginian jadinya setengah inget dan setengah lupa gitu...
setelah merenung beberapa menit akhirnya bisa jawab juga (LANGSUNG JINGKRAK2)
haha.... malu-maluin yak ngakunya anak IT tapi disuruh subnetting aja PAKE ACARA LUPAAAAAA!!!!!!!!!!!! -_-"
 
Mungkin temen2 yang sedikit mengalami kesulitan dalam melakukan Subnetting, nih gw transfer chakra (berasa naruto aja yak) gw  kepada temen2, atau yang mungkin sudah pro bisa memberikan komentar kalo-kalo yang gw share ini masih terdapat kesalahan...

Y udah yok kita mulai aja becandanya,,,, eh pelajarannya ding
sebelumnya udah pada tau kan apa itu subnetting??
kalo belom pada tau nih sederhanaya gini aja
 
Intinya Subnetting adalah memecah jaringan dari jaringan yang besar menjadi jaringan yang kecil, sehingga jumlah jaringan dan host menjadi maksimal dan optimal.
Nah gw akan mencoba memberikan sedikit kemudahan dalam melakukan Subnetting
dalam melakukan Subnetting, yang harus diperhatikan adalah jumlah bit 0 dan 1
Bit tersebut didapat dari netmask jaringan, Kita mulai dari menentukan netmask jaringan:

1. Biasanya didalam soal, terdapat pertanyaan berapakah netmask dari ip
192.168.182.55/27
Ga usah bingung, karena jawabannya sudah ada di soal, sekarang caranya tinggal kalian tulis tuh angka 1 sebanyak 27 kali, dan ingat harus dipisah dengan titik tiap 8 bit
11111111.11111111.11111111.11100000
Nah seperti diatas ini, setelah ditulis sebanyak 27 kali, tinggal kalian konversikan aja ke decimal
untuk 8 bit yang terisi penuh dengan 1, (11111111) pasti decimalnya = 255
karena merupakan hasil penjumlahan dari 2^7 + 2^6 + 2^5 + 2^4 + 2^3 + 2^2 + 2^1 + 2^0 = 255
jadi tak perlu dihitung…
Yang perlu dihitung adalah yang tidak penuh dengan 1 ataupun 0, yaitu 11100000
1 nya terdapat di tiga bit yang pertama, maka decimalnya adalah 2^7 + 2^6 + 2^5 = 224
Jadi netmasknya adalah 255.255.255.224


2. Nah kalo ditanya lagi berapa jumlah host dan jaringannya
gampang itu mah, tinggal ambil lagi 8 bit yang tidak berisi 0 dan 1 penuh, yaitu 11100000
Rumusnya 1 adalah jaringan dan 0 adalah host
jumlah jaringannya adalah 2^(jumlah 1) = 2^3 = 8
Berarti terdapat 8 jaringan
hotnya (2^(jumlah 0)) – 2 = (2^5) -2 = 32 – 2 – 30
Mengapa dikurangi 2? Karena ip paling pertama dipakai untuk ip network, dan ip terakhir dipakai untuk ip broadcast
Jadi /27 terdapat 8 jaringan dan 30 host ditiap jaringannya. 

3. Nah kalo ditanya 192.168.182.55/27 berada pada jaringan ke berapa, ip Network ? Ip Broadcast?
Inipun mudah, /27 tadi kan memiliki 8 jaringan, sekarang pertanyaannya192.168.182.55/27 berada pada jaringan ke berapa, tinggal begini saja caranya:
dalam 1 jaringan terdapat 8 bit, jadi jumlah ip maximal adalah 2^8 = 256
256 / 8 (Jumlah jaringan) = 32
jar 1    jar 2      jar 3     jar 4
0         32         64        96 –> ip network
|            |            |
31       63         95         –>ip broadcast
Jadi, buat bagan seperti diatas sampai bit terakhir dari ip 192.168.182.55/27 yaitu 55 masuk kedalam salah satu range
kelipatan 32 yang sudah kita cari menjadi ip network, dan ip broadcast hanya tinggal ip network selanjutnya dikurangi 1
sekarang bisa dilihat, bahwa ip 192.168.182.55/27 berada pada jaringan ke 2, dengan ip network 192.168.182.32 dan ip broadcast 192.168.3.63…
gimana? gampang kan yak...

4. Kalo misalnya ada soal sebuah Warnet membutuhkan 120 komputer, berapa netmask, dan jumlah jaringan yang paling optimal
Nah, jika kita memakai netmask /24 otomatis bisa juga, karena bisa menampung host sampai 254, tetapi bukan itu yang dimaksud optimal.
Untuk mendapatkan hasil optimal, harus dicari jumlah host paling minimal untuk menampung semua komputer di warnet, yaitu 100 komputer, jadi kita cari 0 – nya dulu, dengan rumus 2^n – 2 = 100
Maka n yang mendekati = 7, karena 2^7 – 2 = 128, bisa menampung 120 komputer, jadi didapat
10000000 –> dengan nol sebanyak 7
dengan melihat hasil ini, bisa di ketahui bahwa netmasknya = 255.255.255.128
dengan jumlah jaringan sebanyak 2^1 = 2 jaringan


5. intinya cari 0 dan 1 nya (Subnet Mask dalam Binary), setelah itu baru deh banyakin berdoa

Read more »

Sabtu, 17 Januari 2015

Pendakian Gunung Prau

Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 12—20°C di siang hari dan 6-10°C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0°C di pagi hari dan memunculkan embun beku. Kata orang Dieng merupakan Tanah  Surga. dari berbagai  destinasi wisata yang ada di dieng, ada satu gunung yang tidak begitu tinggi namun memiliki pemandangan yang sangat indah yaitu Gunung Prau yang memiliki ketinggian 2565 mdpl. Gunung ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan diantara kalangan para pendaki, tidak begitu tinggi tetapi menyuguhkan pemandangan yang luar biasa cantik, dari atas puncaknya dapat terlihat puncak tujuh gunung di Jawa Tengah.

Titik awal pendakian menuju Gunung Prau ini ada dua lokasi, yang pertama Patak Banteng. Jalur Patak Banteng ini memang lebih cepat untuk sampai ke Gunung Prau tetapi seperti biasa makin cepat sampai makin nanjak, Jalur kedua yaitu Jalur Kejajar yang saat ini sudah menjadi jalur resmi. 

Jumat 18 April 2014
Sesuai kesepakatan anak2 tempepala pagi hari pukul 6.00 saya berangkat dari jogja bersama adik sepupu saya (mufid), iqbal dan evi. sedangkan bang joe dan eva berangkat dari semarang. dan bang aan berangkat menggunakan bis. kami berjanji akan bertemu di basecamp kledung pendakian gunung sindoro karena untuk menuju dieng pasti melewati jalur ini.Sesampainya di basecamp kledung sindoro ternyata bang joe dan eva telah menunggu kami. setelah sekitar 15 menit istirahat dan foto2 dengan latar belakang gunung sumbing, kami melanjutkan perjalanan menuju wonosobo. setelah sampai di wonosobo kami bertemu dengan bang fahim sebentar dan bang fahim mengantarkan kami menuju ke arah jalur dieng. bang fahim sendiri tidak bisa ikut melakukan pendakian karena sedang menjaga pamannya yang dirawat dirumah sakit.Pukul 11 kami sampai di dieng. mengisi perut yang lapar lalu pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat jumat. setelah sholat jumat saya, mufid, iqbal dan evi berencana untuk jalan2 dulu sebentar mengunjungi telaga warna. sedangkan bang joe, eva dan bang aan berangkat duluan menuju puncak gunung prau. saat di telaga warna cuaca semakin kurang bersahabat untuk melakukan pendakian karena hujan turun cukup deras. setelah menunggu hujan agak reda kami berempat kemballli ke basecamp kejajar untuk siap2 melakukan pendakian ke gunung prau menyusul tiga orang yang sudah berangkat duluan. Saya sangat bersyukur karena saat siap2 berangkat, hujan berhenti dan akhirnya kami memulai perjalanan. medan  yang dilalui masih cukup santai yakni ada makam disebelah kiri, selanjutnya merupakan ladang penduduk. Ladang penduduk ini dipenuhi beraneka ragam sayuran, jalur masih landai dan pemandangan tanah tinggi Dieng masih terlihat jelas. Setelah berjalan santai selama 30 menit track ladang perkebunan penduduk berubah menjadi hutan, hutan pinus dengan medan yang sangat landai sekali. Lepas hutan pinus track sedikit mulai menanjak, dan sudah mulai terbuka karena pemukiman penduduk dan pemandangan Tanah Tinggi Dieng terlihat sangat jelas. Sungguh saya sendiri takjub melihat karya Tuhan yang sangat indah ini. setelah berjalan sekitar 40 menit kami bertemu dengan tiga pendaki yang berangkat duluan.. hahahaTerbesit dalam hati cepat juga y kami berempat jalannya. Setelah habis melewati hutan kita akan menemukan Pos Pemancar. Ketika sudah sampai Pos Pemancar ini menunjukkan bahwa kita makin mendekati puncak Gunung Prau. Kenapa dinamakan Pos Pemancar, sebab disini banyak pemancar stasiun televisi baik milik pemerintah ataupun milik swasta. Saya dan mufid tidak melewati  Pos Pemancar karena kami mengambil jalan pintas yang langsung mengarah menuju puncak gunung prau. Setelah berjalan sekitar 30 menit kita sudah berada diantara lembah-lembah Gunung Prau, kami sesegera mungkin menyisir lokasi untuk buka camp yang cukup aman dan nyaman serta terlindung dari angin pada saat malam hari. Karena berupa lembah, maka kami harus pintar-pintar memilih tempat camp.Celakanya saat itu turun kabut yang menghancurkan harapan saya untuk menyaksikan sunset dari puncak gunung prau :( ,selain itu kami terpisah karean Saya dan mufid berjalan cukup cepat sehingga meninggalkan yang lainnya di belakang. saya dan mufid menemukan tempat camp diatas bukit dan bertetangga dengan pendaki yang sampai duluan di sana. Angin bertiup cukup kencang dan saya mendirikan tenda. Saran saya lakukan pendakian pada saat musim panas, jangan musim hujan seperti yang kami lakukan. Sebab sebagian besar medan Gunung Prau berupa medan lembah terbuka, dan dikhawatirkan pada saat hujan rentan badai dan petir.Malam itu cuaca sangat dingin karena hujan terus menerus turun tiada henti-hentinya, selesai makan malam saya langsung bergegas berlindung dan menghangatkan badan dibawah sleeping bag. Maklum saja sangat dingin karena Gunung Prau berupa lembah yang merupakan tempat pertukaran angin. Memasang alarm pukul 5 pagi untuk summit attack keesokan harinya, berharap tidak kesiangan :)

Sabtu 19 April 2014
Bangun dengan nyawa yang belum terkumpul saya membuka pintu tenda. Cuaca sangat ciamik pagi itu, bergegas saya sholat subuh dan setelah itu mengambil kamera dan membangunkan mufd yang masih berada dalam sleeping bag. Tempat kami membuka tenda dengan puncak Gunung Prau ternyata cukup jauh yaitu 1 jam berjalan dengan medan yang landai.Melihat kearah barat nampak puncak Gunung Slamet dan Ciremai dari jauh, memandang ke sebelah Timur puncak Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi dan unggaran terlihat gagah diantara lautan awan pagi itu dengan kabut tipis. Berfoto dan mengabadikan momen yang tak setiap hari kami dapatkan saat di kota. Saya hanya bisa mengucapkan maha besar Allah melihat pemandangan yang saya dapati pagi itu. Serasa di surga...Benar kata orang Prau sangat indah sangat cantik...
Bunga Daisy
Sunrise hari pertama
Sunrise
Sunrise disertai pemandangan bukit
Heaven of prau
Setibanya di puncak gunung prau saya langsung bergegas mengabadikan kegagahan gunung sindoro dan sumbing yang terlihat sangat indah ini
Gunung Sindoro dan Sumbing serta merapi dan merbabu
Gunung Sindoro dan Sumbing
Setelah puas menikmati cuaca yang sangat cerah pagi itu saya menuju ke atas bukit untuk melihat kearah barat. dari sini terlihat gunung slamet dan gunung ciremai. tetapi karena ada beberapa kabut jadi hanya gunung slamet saja yang terlihat cukup jelas. selain dapat melihat gunug slamet dari kejauhan tentunya dari atas bukit ini terlihat pemandangan yang luar biasa yaitu dataran tinggi dieng itu sendiri, kawah2 yang menyemburkan belerang, serta telaga warna yang sangat indah. 
Telaga warna dan kawah
Kota dieng
Bukit teletubbies

Setelah puas berlama-lama menyaksikan keagungan tuhan tersebut saya kembali menuju tenda yang cukup jauh,, di jalan pemandangan yang dapat dilihat tidak kalah menarik.. bukit teletubbies terlihat begitu indahnya.. banyak pendaki yang sedang berfoto ria dengan latar belakang bukit tersebut.
Sore hari kabut datang dan hujan mulai turun lagi,, sirna sudah harapan saya menyaksikan sunset dari gunung yang indah ini.

Minggu 20 April 2014
Seperti bisanya pagi ini pemandangan terlihat sungguh indah.. sunrise yang terlihat juga tidak kalah menawannya.. dan ada ha yang unik pagi itu yaitu awan yang berbetuk angka 3.. sungguh luar biasa pemandangan pagi itu. awan tersebut benar-benar berbentuk angka 3 yang berada di atas gunung sindoro dan sumbing..
Sunrise hari ke dua
three cloud
3 Cloud diatas sindoro dan sumbing

Setelah puas mendapatkan foto tersebut kami bergegas packing untuk kembali ke basecamp.. perjalanan menuju basecamp saya tempuh dengan waktu 1 jam dan lagi-lagi berdua dengan mufid dan meninggalkan yang lainnya cukup jauh.sesampai di basecamp saya dan mufid menunggu 4 orang lainnya yang tak kunjung tiba.. di basecamp saya bertemu dengan mas afri.. kebetulan mas afri adalah fotografer yang memiliki hobi yang sama seperti saya.. sambil berbincang dan berbagi pengalam dan cerita akhinya setelah 1 jam lebih 4 orang lainnya datang dan kami siap2 pulang menuju jogja.



Read more »

Selasa, 13 Januari 2015

Pendakian Gunung Sindoro

Pendakian ke gunung sindoroo ini merupakan pendakian saya yang keempat.
Gunung Sindoro nama lain dari Sindara atau Sundoro, dengan ketinggian 3153 mdpl terletak di kabupaten Wonosobo dan kabupaten Temanggung – Jawa Tengah. Bersebelahan dengan saudara kembarnya yaitu Gunung Sumbing. Ada beberapa jalur pendakian ke Gunung Sindoro, antara lain Jalur Kledung (Temanggung), Jalur Sikatok (desa Sigedang – Kejajar Tambi kab. Wonosobo), Jalur Sibajak (Temanggung), Jalur Jlumprit (Dusun Katekan).

Pada pendakian ini saya berencana melakukan pendakian via jalur kledung
Kali ini saya mencoba mencari teman pendakian melalui forum backpakcer indonesia dan akhirnya hanya ada satu orang yang bisa ikut melakukan pendakian yaitu iqbal
Dua hari sebelum pendakian saya bertemu dengan iqbal untuk membahas segala macam barang dan alat yang diperlukan untuk melakukan pendakian. Setelah berkenalan dan berbincang akhirnya saya tahu ternyata iqbal belum pernah melakukan pendakian sama sekali. Saya merasa agak khawatir juga karena teman pendakian saya kali ini belum berpengalaman. Karena iqbal belum pernah mendaki jadi saya tidak terlalu menargetkan untuk dapat sampai ke puncak dikarenaka cuaca saat itu juga kurang bagus.
 22 Februari 2014
Pada pertemuan sebelumnya saya dan iqbal sudah sepakat untuk bertemu di kos saya dan berangkat jam 7.30 pagi menggunakan satu motor karena sebeumnya saya udah membuat itinerary sebagai berikut
7.30 - 11.30 : Berangkat dan perkiraan sampai di base camp kledung
12.30 - 14.00 : (shalat zuhur) Makan siang, Istirahat dan persiapan pendakian
15.10:(shalat ashar) lanjut memulai pendakian
15.20 - 17.00: base camp – pos 1
17.00 – 18.00 : pos 1 – pos 2
18.00 – 19.00 : Pos 2 – Pos 3, Buka tenda, shalat,istirahat, Masak dll
20.00 – 01.30 : Masuk tenda..... Tidur (wajib),,,,
Minggu, 23 Februari 2014
01.30 – 02.00 : Persiapan summit
02.00 – 05.30 : Tracking ke puncak dan perkiraan sampai…Inilah sesi yang paling WOKEEEEE…..Sunrise di puncak SINDORO…… ( Jangan lupa shalat subuh)
05.30 – 07.00 : Menikmati puncak SINDORO 3153 Mdpl
07.00 – 09.00 : Tracking turun ke pos 3
09.00 – 10.30 : Istirahat, masak, makan, packing dan persiapan turun ke basecamp.
10.30 – 13.30 : Tracking turun dan perkiraan sampai di basecamp
13.30 – 14.30 : Sampai di basecamp, istirahat, bersih2.
14.30 – 16.30 : Perjalanan ke jogja

Sesampainya di basecamp kledung ternyata hujan turun cukup deras dan terpaksa saya menunda keberangkatan hingga hujan sedikit reda. Sambil menunggu hujan ini saya bertemu dan berkenalan dengan beberapa pendaki lain yaitu bang joe, bang aan, indra, dkk. Setelah berbincang cukup lama akhirnya kami memutuskan untuk berangkat bersama. Waktu pun menujukkan pukul 3 Sore dan hujan belum berhenti juga. Akhirnya kami memutuskan untuk berangkat walaupun cuaca saat itu kurang bagus. Tujuan kita adalah mendirikan tenda di Pos 3
Peta pendakian Gunung sindoro via kledung
Dari basecamp kledung ke pos 1 jalan yang dlalui berbatu rapi dengan lahan pertanian disampingnya sejauh sekitar 2km dan hutan pinus setelahnya menjelang Pos 1 Sibajing, dengan ketinggian 1.900 mdpl. Dari pos 1 kita berbelok ke kanan, kita akan mendaki dan menuruni 2 buah punggungan gunung.
Jalur bergeser kepunggungan yang lain melintasi beberapa jembatan kayu.pohon pinus dan lamtoro selama perjalanan akan membawa suasana sejuk.
Untuk sampai pos 3 kita akan melewati medan yang terjal dan berbatu, terdapat batu besar ditengah jalan setapak. kita bisa beristirahat diatas batu sambil menikmati keindahan alam sekelilingnya dan tentunya gunung sumbing yang tepat berada didepan pandangan kita. Jalan tanah berdebu bercampur kerikil seringkali menyulitkan pendakian. medan mulai terbuka selepas pos 2 sehingga pendakian disiang hari mungkin akan terasa panas, untungnya kami melakukan pendakian pada sore hari dan disaat hujan.

Pos 3 (Seroto)
Tepat pukul 9.30 akhirnya kami sampai berada di ketinggian 2.530 mdpl lokasinya terbuka dan cukup luas untuk mendirikan tenda.
Sesampai di pos 3 angin berhembus begitu kencang dan mulai membuat saya menggigil. Saya pun segera mendirikan tenda untuk istirahat. Setelah tenda berdiri kami masak sebentar untuk mengisi perut yang sudah sangat lapar. setelah itu kami beristirahat.
Pagi hari jam 5 saya bangun untuk melaksanakan kewajiban. Setelah itu saya melihat sunrise.
Dari pos 3 ini kita akan menyaksikan pemandangan yang sangat indah ke arah gunung Sumbing beserta sunrisenya. Foto nya ada di instagram saya. Silahkan cek sendiri ya haha. Setelah puas melihat sunrise kami pun sarapan dan bersiap untuk melanjutkan pendakian menuju puncak.
Pemandangan lereng terjal gunung Sindoro serta puncak bayangan yang nampak di depan mata sangat indah untuk dinikmati.

Dari pos 3 pendakian masih melintasi jalan berbatu yang terjal disertai dengan kerikil dan debu.
Meskipun medan sangat berat kawasan ini agak rindang karena banyak ditumbuhi oleh pohon lamtoro dan tanaman perdu setelah mencapai puncak bayangan pertama, pendaki harus menghadapi puncak bayangan berikutnya yang kelihatan sangat tinggi dan curam. selama perjalanan menuju puncak bayangan kedua medan akan terasa sulit ini dikarenakan medannya
sangat terjal dan terik mentari terasa menyengat.
Setelah melakukan pendakian selama 3,5 jam bau belerang pun mulai menyengat dan hal tersebut menandakan puncak sudah semakin dekat.
Sebelum sampai dipuncak tiba2 kabut tebal turun dan sedikit-demi sedikit hujan turun disertai angin yang kencang. Dikarenakan kondisi alam yang begitu ekstrim dengan berat hati saya pun memutuskan untuk turun karena keselamatan adalah segalanya. Dengan perasaan berat dan kecewa saya pun kembali ke pos 3. Satu jam setelah sampai di pos 3 kami bergegas packing untuk kembali pulang.

Sampai di basecamp jam 5 dan saya langsung pamit dengan bang jo, bang aan dan indra untuk pulang duluan sekalian titip salam kepada teman2 yang masih belum sampai di basecamp.
Read more »