Sabtu, 17 Januari 2015

Pendakian Gunung Prau

Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 12—20°C di siang hari dan 6-10°C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0°C di pagi hari dan memunculkan embun beku. Kata orang Dieng merupakan Tanah  Surga. dari berbagai  destinasi wisata yang ada di dieng, ada satu gunung yang tidak begitu tinggi namun memiliki pemandangan yang sangat indah yaitu Gunung Prau yang memiliki ketinggian 2565 mdpl. Gunung ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan diantara kalangan para pendaki, tidak begitu tinggi tetapi menyuguhkan pemandangan yang luar biasa cantik, dari atas puncaknya dapat terlihat puncak tujuh gunung di Jawa Tengah.

Titik awal pendakian menuju Gunung Prau ini ada dua lokasi, yang pertama Patak Banteng. Jalur Patak Banteng ini memang lebih cepat untuk sampai ke Gunung Prau tetapi seperti biasa makin cepat sampai makin nanjak, Jalur kedua yaitu Jalur Kejajar yang saat ini sudah menjadi jalur resmi. 

Jumat 18 April 2014
Sesuai kesepakatan anak2 tempepala pagi hari pukul 6.00 saya berangkat dari jogja bersama adik sepupu saya (mufid), iqbal dan evi. sedangkan bang joe dan eva berangkat dari semarang. dan bang aan berangkat menggunakan bis. kami berjanji akan bertemu di basecamp kledung pendakian gunung sindoro karena untuk menuju dieng pasti melewati jalur ini.Sesampainya di basecamp kledung sindoro ternyata bang joe dan eva telah menunggu kami. setelah sekitar 15 menit istirahat dan foto2 dengan latar belakang gunung sumbing, kami melanjutkan perjalanan menuju wonosobo. setelah sampai di wonosobo kami bertemu dengan bang fahim sebentar dan bang fahim mengantarkan kami menuju ke arah jalur dieng. bang fahim sendiri tidak bisa ikut melakukan pendakian karena sedang menjaga pamannya yang dirawat dirumah sakit.Pukul 11 kami sampai di dieng. mengisi perut yang lapar lalu pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat jumat. setelah sholat jumat saya, mufid, iqbal dan evi berencana untuk jalan2 dulu sebentar mengunjungi telaga warna. sedangkan bang joe, eva dan bang aan berangkat duluan menuju puncak gunung prau. saat di telaga warna cuaca semakin kurang bersahabat untuk melakukan pendakian karena hujan turun cukup deras. setelah menunggu hujan agak reda kami berempat kemballli ke basecamp kejajar untuk siap2 melakukan pendakian ke gunung prau menyusul tiga orang yang sudah berangkat duluan. Saya sangat bersyukur karena saat siap2 berangkat, hujan berhenti dan akhirnya kami memulai perjalanan. medan  yang dilalui masih cukup santai yakni ada makam disebelah kiri, selanjutnya merupakan ladang penduduk. Ladang penduduk ini dipenuhi beraneka ragam sayuran, jalur masih landai dan pemandangan tanah tinggi Dieng masih terlihat jelas. Setelah berjalan santai selama 30 menit track ladang perkebunan penduduk berubah menjadi hutan, hutan pinus dengan medan yang sangat landai sekali. Lepas hutan pinus track sedikit mulai menanjak, dan sudah mulai terbuka karena pemukiman penduduk dan pemandangan Tanah Tinggi Dieng terlihat sangat jelas. Sungguh saya sendiri takjub melihat karya Tuhan yang sangat indah ini. setelah berjalan sekitar 40 menit kami bertemu dengan tiga pendaki yang berangkat duluan.. hahahaTerbesit dalam hati cepat juga y kami berempat jalannya. Setelah habis melewati hutan kita akan menemukan Pos Pemancar. Ketika sudah sampai Pos Pemancar ini menunjukkan bahwa kita makin mendekati puncak Gunung Prau. Kenapa dinamakan Pos Pemancar, sebab disini banyak pemancar stasiun televisi baik milik pemerintah ataupun milik swasta. Saya dan mufid tidak melewati  Pos Pemancar karena kami mengambil jalan pintas yang langsung mengarah menuju puncak gunung prau. Setelah berjalan sekitar 30 menit kita sudah berada diantara lembah-lembah Gunung Prau, kami sesegera mungkin menyisir lokasi untuk buka camp yang cukup aman dan nyaman serta terlindung dari angin pada saat malam hari. Karena berupa lembah, maka kami harus pintar-pintar memilih tempat camp.Celakanya saat itu turun kabut yang menghancurkan harapan saya untuk menyaksikan sunset dari puncak gunung prau :( ,selain itu kami terpisah karean Saya dan mufid berjalan cukup cepat sehingga meninggalkan yang lainnya di belakang. saya dan mufid menemukan tempat camp diatas bukit dan bertetangga dengan pendaki yang sampai duluan di sana. Angin bertiup cukup kencang dan saya mendirikan tenda. Saran saya lakukan pendakian pada saat musim panas, jangan musim hujan seperti yang kami lakukan. Sebab sebagian besar medan Gunung Prau berupa medan lembah terbuka, dan dikhawatirkan pada saat hujan rentan badai dan petir.Malam itu cuaca sangat dingin karena hujan terus menerus turun tiada henti-hentinya, selesai makan malam saya langsung bergegas berlindung dan menghangatkan badan dibawah sleeping bag. Maklum saja sangat dingin karena Gunung Prau berupa lembah yang merupakan tempat pertukaran angin. Memasang alarm pukul 5 pagi untuk summit attack keesokan harinya, berharap tidak kesiangan :)

Sabtu 19 April 2014
Bangun dengan nyawa yang belum terkumpul saya membuka pintu tenda. Cuaca sangat ciamik pagi itu, bergegas saya sholat subuh dan setelah itu mengambil kamera dan membangunkan mufd yang masih berada dalam sleeping bag. Tempat kami membuka tenda dengan puncak Gunung Prau ternyata cukup jauh yaitu 1 jam berjalan dengan medan yang landai.Melihat kearah barat nampak puncak Gunung Slamet dan Ciremai dari jauh, memandang ke sebelah Timur puncak Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi dan unggaran terlihat gagah diantara lautan awan pagi itu dengan kabut tipis. Berfoto dan mengabadikan momen yang tak setiap hari kami dapatkan saat di kota. Saya hanya bisa mengucapkan maha besar Allah melihat pemandangan yang saya dapati pagi itu. Serasa di surga...Benar kata orang Prau sangat indah sangat cantik...
Bunga Daisy
Sunrise hari pertama
Sunrise
Sunrise disertai pemandangan bukit
Heaven of prau
Setibanya di puncak gunung prau saya langsung bergegas mengabadikan kegagahan gunung sindoro dan sumbing yang terlihat sangat indah ini
Gunung Sindoro dan Sumbing serta merapi dan merbabu
Gunung Sindoro dan Sumbing
Setelah puas menikmati cuaca yang sangat cerah pagi itu saya menuju ke atas bukit untuk melihat kearah barat. dari sini terlihat gunung slamet dan gunung ciremai. tetapi karena ada beberapa kabut jadi hanya gunung slamet saja yang terlihat cukup jelas. selain dapat melihat gunug slamet dari kejauhan tentunya dari atas bukit ini terlihat pemandangan yang luar biasa yaitu dataran tinggi dieng itu sendiri, kawah2 yang menyemburkan belerang, serta telaga warna yang sangat indah. 
Telaga warna dan kawah
Kota dieng
Bukit teletubbies

Setelah puas berlama-lama menyaksikan keagungan tuhan tersebut saya kembali menuju tenda yang cukup jauh,, di jalan pemandangan yang dapat dilihat tidak kalah menarik.. bukit teletubbies terlihat begitu indahnya.. banyak pendaki yang sedang berfoto ria dengan latar belakang bukit tersebut.
Sore hari kabut datang dan hujan mulai turun lagi,, sirna sudah harapan saya menyaksikan sunset dari gunung yang indah ini.

Minggu 20 April 2014
Seperti bisanya pagi ini pemandangan terlihat sungguh indah.. sunrise yang terlihat juga tidak kalah menawannya.. dan ada ha yang unik pagi itu yaitu awan yang berbetuk angka 3.. sungguh luar biasa pemandangan pagi itu. awan tersebut benar-benar berbentuk angka 3 yang berada di atas gunung sindoro dan sumbing..
Sunrise hari ke dua
three cloud
3 Cloud diatas sindoro dan sumbing

Setelah puas mendapatkan foto tersebut kami bergegas packing untuk kembali ke basecamp.. perjalanan menuju basecamp saya tempuh dengan waktu 1 jam dan lagi-lagi berdua dengan mufid dan meninggalkan yang lainnya cukup jauh.sesampai di basecamp saya dan mufid menunggu 4 orang lainnya yang tak kunjung tiba.. di basecamp saya bertemu dengan mas afri.. kebetulan mas afri adalah fotografer yang memiliki hobi yang sama seperti saya.. sambil berbincang dan berbagi pengalam dan cerita akhinya setelah 1 jam lebih 4 orang lainnya datang dan kami siap2 pulang menuju jogja.



2 komentar:

  1. saya mau tanya kalau basecamp kejajar itu sebelah mana SMP 2 Kejajar ya?

    BalasHapus
  2. terimakasih mbak aisya sudah berkenan mampir
    basecamp kejajar itu dibawah smp 2 kejajar
    kalau dari arah wonosobo nanti ambil jalan ke kanan yang kearah candi
    basecampnya terletak di sebelah kanan jalan

    BalasHapus